Selasa, 23 Februari 2016

Resep Naget Ayam / Chicken Nugget

Request masak hari ini Dindari minta dibuatin chicken nugget. Cara buat dulu didapet dari temenku Annie Siregar. Kalo rasa-rasanya sih ala aku dan Dinda.
Kita mulai aja yah.

Bahan:
1 kg ayam. Aku minta sama penjual ayam di Malang sini aku minta bagian dada ayam.
2 lembar roti tawar
1 siung bawang putih
1 butir telur ayam
250 ml susu cair
Garam, lada halus, masako ayam secukupnya

Sambil nyiapin semua, panaskan langsam/dandang.
Semuanya kumasukkan ke blender Mitzui. Tekan tombol Pulse 3x kemudian ganti tekan tombol Strong. Gak sampai 4 menit semua sudah halus dan tercampur rata. Kemudian pindahkan adonan dari blender ke loyang yang sudah diolesi minyak goreng. Dan kukus dehhh..

Setelah dikukus


Oh ya, adonan sebelumnya bisa diberi campuran parutan wortel. Jadi ada sayurnya.

Bahan berikutnya:
Tepung roti secukupnya
2 butir telur kocok lepas

Setelah adonan di loyang mendingin, keluarkan dari loyang dan potong-potong sesuai selera. Ambil potongan nugget kemudian celupkan di kocokan telur yang langsung digulirkan di tepung roti. Kalo mau tebal celupkan lagi ke kocokan telur kemudian gulir di tepung roti. Bisa langsung goreng sampai kuning keemasan atau masukkan ke freezer. Kalo mau makan keluarkan dan langsung goreng di api kecil. Gampang kaaaan..























Ninggalin dinda..

Late post. January 2016 should be posting :-) 

Besok sore kereta api akan membawaku ke Jakarta. Aku sendiri pergi. Pergi tanpa Dinda anakku. Bulan lalu aku juga pergi sendiri ke Jakarta. Tanpa Dinda. Tetapi mama datang menemani Dinda. Tuker tempat ceritanya.

Well.. Dinda yang selalu kubawa kemana-mana seperti anak kucing yang kugigit tengkuknya.. Melalui proses agak berat dalam hidupnya dengan perpisahanku dengan ayahnya. Kemana-mana harus kutemani, seperti kata temanku yang psikiater, Dinda harus ditemani dulu emosinya. Alhamdulillah.. 6 bulan lebih di Malang, walaupun belum akrab dengan saudara-saudara tirinya, Dinda sangat enjoy di sekolah. Di sekolahnya di SMP Negri 18 Malang, Dinda terpilih menjadi anggota OSIS dan menduduki jabatan bendahara II. Keren, kan... 

Kembali ke soal ninggalin Dinda. Ngapain aku ninggalin Dinda. Apalagi kalo bukan untuk urusan kerjaan. Alhamdulillah lagi.. kota Jakarta masih terus memanggil-manggilku. Ahayyy:)

Kemarin ketika sedang cuddling dengan Dinda, kubilang,, Nda.. kalo gak ada makanan, buat mi aja ya. Dinda menjawab, ih Ibuuu.. makan mi tiap hari gak sehat tauu.. Wah.. anakku cerdas. Beda yaaa.. anak pintar dengan anak cerdas. Anak pintar belum tentu cerdas menurutku. Kalo di sekolah ngumpulin nilai tinggi itu mah anak pintar. Lho iya kan.. Belum tentu cerdas. Anak cerdas seyogyanya dapat menyelesaikan masalah. Contoh kecil, abis makan langsung taro di tempat cuci piring dan dicuci. Ada lho anak yang memang gak biasa makan di meja makan, karena pola suh terbiasa makan di kamar, abis makan ya piring ditumpuk di kamar, sampai makanan membusuk. Padahal anaknya pintar, juara di kelasnya. Hmm..
Semoga Dinda gak kayak getu. Dan aku sudah buat stok makanan ayam ungkep, ikan dori salut oatmeal yang siap goreng kalo mau makan. Sarden, kornet juga sudah kusediakan tapi Dinda sepertinya lebih senang yang sudah kuolah. Karena memang aku memasaknya dengan cinta. Dan hanya Dinda yang bisa merasakan cintaku. Cmiwww #lebay 
Dinda dari kecil sudah kubiasakan tidak menyantap junk food, makanan instant. Pesan Dinda sebelum pergi, Ibu belikan buah pisang ya, supaya Dinda bisa sarapan oatmeal dengan pisang. Baiklaaaah. Saingan sama tante Ririn mamanya Rosa nih. Untuk minum air putih Dinda juga sudah kubiasakan dari kecil untuk minum air putih yang banyak. Ada lho ini anaknya temennya temen, nah lhoh... mengalami pembekuan darah di otaknya, setelah diperiksa di RS Mitra Kelapa Gading, info dari dokter karena pengentalan darah karena kurang minum air putih. Anak SMP perempuan, ketika kujenguk sedang koma di ICU. Kasihan.. Padahal wong sugih, kok ya bisa kurang cairan...

Alhamdulillah.. Dinda itu qurrota a'yun-ku. Semoga aku orang tuanya dapat mendidiknya menjadi manusia yang membanggakan orang tuanya, patuh dan taat pada agama. Aamiin..

Well.. pada akhirnya memang harus meninggalkan Dinda untuk pekerjaanku. Semoga semua lancar. Dinda ikut mengantar aku sampai ruang tunggu stasiun kereta api Malang. Cup cup cup bye bye Dinda..


Minggu, 14 Februari 2016

Berdandan di meja rias mama

Abis maghrib, duduk di depan meja rias mamaku dan mulai bedendong dengan alat n kosmetiknya. Ini muka asli gak pake primer, bedak apa bb cream atau foundation apapun, hanya concealer O'Leary no 9 di bawah mata n tidak diset bedak lagi, langsung pake eye-shadow mama Lancome warna hijau muda dan off white, eyeliner pensil mama bourjois coklat, maskara mama maybelline volume express tapi pake lipstik punyaku, punya mama warnanya merah tua semua. Lipstikku LTPro Long Lasting.
Inget waktu kecil, main dandan2an sama adikku Ambar, pake penjepit bulu mata, lipstick, hihiii.. Seru yaaah..

Gegara aku ada di Jakarta dari hari Sabtu karena hari Minggu ada nikahan Ponakan di Puri Ardya Garini.. Disempetin main ke meja riasnya mamaku. Kadang suka kangen liatin mamaku lagi bedandan hahaa. Besok harus balik lagi terbang ke Malang.. Hufttt..


#ganjendimejariasmama #nobigpores